
Semacam kredo menulis Gusmel Riyadh
“Pada akhirnya saya harus mengatakan bahwa kekuatan puisi hanya berlaku untuk perempuan……”
Seingat saya, sewaktu kelas 2 SMP saya pernah membuat serangkaian bait yang waktu itu saya sebut sebagai puisi. Puisi tersebut saya berikan kepada seorang perempuan. Ya benar, perempuan yang saya cintai meski seringkali kisah cinta anak SMP menjadi olok-olok orang dewasa. Mulai saat itu saya menulis sesuatu yang saya sebut sebagai puisi.
Kenapa saya menyebut puisi sebagai ’sesuatu yang saya sebut’? Karena bagi saya puisi yang saya tulis hanyalah catatan pribadi yang tentunya harus dimasukkan dalam wilayah privasi....