14 Des 2008

RAMBU-RAMBU YANG MUBADZIR

Foto diambil menggunakan kamera HP 1.3 Mp

RAMBU-RAMBU YANG MUBADZIR

K
etika anda melewati perlintasan kereta api palur arah Karanganyar-Solo maka anda dapat melihat pemandangan yang sangat tidak menarik. Yaitu Rambu-Rambu yang tak tertata rapi.
Jika anda perhatikan betul, apa sebenarnya maksud pemasangan rambu-rambu lalu lintas yang bertumpuk-tumpuk itu.
Sama sekali tak ada fungsi tambahannya kecuali menambah ruwet kondisi jalan.
Kalaupun rambu2 itu berjumlah lebih dari 1, seharusnya letaknya juga di atur. sehingga pesan rambu2 tersebut tersampaikan.

Saya curiga, apa ini salah satu bentuk politisi para oknum pemasangan rambu2 itu?
bisa juga kan mereka dapat sesuatu dari hasil pemasangan rambu2 itu. Maka, ketika sudah kehabisan lahan, sementara proyek harus trus berjalan, bertumpuk2lah pemasangan rambu2 itu..
kasihan..

13 Des 2008

EMANSIPASI



1
Apa kau tahu?
Ketika televisi menajamkan kepalan tangannya,
aku tiba-tiba membunuh dua ekor lalat di hidung pembantuku.

Dia bersin dan keluar di sinetron!

2
Ibuku mencuci setrika arang
bapak naik kopi di atas kapal koran
aku makan malam dengan gatal-gatal di tenggorokkan
bersin pembantuku jadi iklan!

3
Anak kecil mencari susu di pangkuan ayahnya
ketika hujan mengantar martabak sore hari
Ayahnya ulang tahun yang lupa dirayakan
anak itu menyusu pada pembantunya

-bersambung....

30 Nov 2008

Soal Lomba LPTP dan Evaluasi pentas yang masih malas ku ulas

wah, akhirnya sempat OL juga.. Sebenarnya hari ini aku mau bercerita soal Pentas NGLILIR kemarin. Tapi aku masih butuh waktu untuk mengumpulkan segala uneg-uneg saya unutk kemudian aku sampaikan kepada kalian.
Tadi (30 November 2008) ada email masuk dari mbak Puitri, mengabari soal info penulisan. Ini isi emailnya.
Tolong disebarkan ke teman2 ya. Giyato dll

(info lengkap telp LPTP 710141.712049)

Lomba Penulisan dalam Rangka Ulang Tahun LPTP ke 30.
lomba ini diperuntukkan bagi anak-anak SMU dan Sederajat se Ex Karisidenan SURAKARTA


Wah jadi nggak bisa ikut deh.buat SMU sih...hiks6x..
Ayo, kalian yang masih SMU silakan ikut!!!!

20 Nov 2008

PRODUKSI #6 TEATER NGLILIR SMA N 1 KARANGANYAR


KLIK PADA GAMBAR UNTUK MELIHAT UKURAN BESAR

PENTAS TEATER GADHANG


KLIK PADA GAMBAR
UNTUK MELIHAT UKURAN SEBENARNYA
Akhirnya teater Gadhang pentas. Setelah sekian lama merumitkan diri dengan masalah waktu, personal dan tetek bengek lainnya. Sebelum pilihan naskah jatuh pada EGON karya Saini K.M. dengan Sutradara Poetoet A.K. Namun, apa daya sang sutradara yang notabene sedang bergaul dengan bertumpuk-tumpuk bahan yang bernama skripsi itu akhirnya harus menyatakan diri untuk menunda pentas Egon. Nah, akibatnya para pemain dilanda kesepian ditinggal pak Su (panggilan sayang untuk Sutradara/-red) memutuskan untuk mencari sutradara lain. Dari pada lengang ga ada proses, begitu pikir mereka.
Maka seperti kita tahu, saat ini para pemain (Loggar, Lely, Milly, Tekad, Indra, Fajar, Warih, Bellynda, Anjar, Monica, Gusmel, Rasta, Yuli, Angga, Alvian) sedang dibina dan dibinasakan oleh M.Dolly sutradara kawakan di Gadhang.
Dan bagi para Coongers (sebutan untuk fans Gadhang/-red) pastikan sudah beli tiket seharga 5 ribu perak. Sebab ga jamin kalo beli di tiket box pas hari H masih kebagian.

NANTIKAN
PENTAS PRODUKSI ke 16
Teater Gadhang FE UNS





17 Nov 2008

RASA ITU


BAHWA RASA ITU TAK PERLU KITA RASA-RASAKAN.
IA AKAN DATANG DENGAN ATAU TANPA RASA ITU SENDIRI.....

(Kitab Percikan, Gusmel Riyadh)

16 Nov 2008

SELAMAT DATANG GEN #6 TEATER NGLILIR



Setelah 4 tahun lebih berproses sejak tahun berdirinya (2 Mei 2004), Teater Nglilir telah melahirkan 6 generasi. Generasi ke-6 (Gen #6) baru saja dilantik pada tanggal 16 November 2008 kemarin.
Acara pelantikan sarat dengan berbagai materi dasar teater yang disampaikan oleh pemateri yang telah lebih dulu terjun di dunia teater. Diantaranya adalah M.Dolly, teaterawan Karanganyar yang cukup berpengalaman menggembleng anak-anak SMA menjadi aktor-aktor kuat. Jarot, anggota Teater Tesa FSSR UNS yang juga hobi berdeklamator. Brhe Wijaya, Alumni SMA N 1 Karanganyar dan Anggota Teater NGLILIR yang juga anggota Teater Tesa. Gusmel Riyadh, pendiri Teater Nglilir yang sekarang tergabung di Tater Gadhang FE UNS.
materi-materi tersebut meliputi materi Olah Rasa, Meditasi, Olah Vokal, Game, dan materi keorganisasian. Memang, Anggota Teater Nglilir memang difokuskan untuk menjadi seorang aktor. Untuk masalah Tata Lampu dan Artistik lain, Teater Nglilir masih tergantung pada bantuan dari kelompok lain.

12 Nov 2008

buntet


bahkan aku nyaris tak bisa berpuisi kali ini.
aku lebih memilih menikmati dan takjub melihat Tuhan dari sisi ciptaanNya.

8 Nov 2008

pelangi hitam putih itu kau



kepada: Anissa Khairani Haningsih

kau.
membuatku terjaga.
ini pesta.
soal hitam dan putih.
soal yang berkepentingan dan bukan.

tapi.
kau, kembali membuatku mengerti soal warna.
bukan hanya soal pelangi.

lalu.
mari.
kita kemasi warna itu.
satu untukku.
satu untukmu.
yang lain kita simpan diam-diam.

lalu.
kita buat pelangi.
sembari mengunyah warna-warna.
soal hitam putih.
soal kepentingan.

soal,
kau!

3 Nov 2008

Bapakmu (hampir) Melahirkan Sejarahnya Sendiri



Kepada: Rezanita Vidya Philberta

Kelak ketika kau betul pandai membaca
Kirimkan padaku sejarah yang telah kau sulut beberapa kali lilinnya
Dan katakan pada bapakmu soal bagaimana
Bendera negeri sampai ujung tiang
Mungkin akan jelas beda dengan cerita bapakmu

Maaf hampir lupa aku
Tulis namamu pada tumpukan sejarah
Dan lilin yang masih basah
Tapi perlu kau tahu
Di jaman bapakmu
Cinta kemudian melebihi kapasitas Tuhan sebagai pencipta
Cinta menarik bendera hingga ujung tiang
Dan membuat lubang di tengahnya
Dan cinta memerdekakanmu dari sejarah
Tapi tak perlu cinta berlebihan untuk menarikmu kembali dari sejarah

2008

GUSMEL RIYADH

Lelaki Hujan dan Gerimis



Kalau lelaki itu sekedar mendung, siapa yang mengirim hujan nantinya?

Bukankah kau yang mengharap hujan dariku dan katak-katak lahir darimu

Mereka bernyanyi dan kau sibuk menyusui

Aku mendengus sembunyi dibawa iri

Sangat ingin mereka tak kubiarkan berubah dari berudu

Sayang, nyanyian mereka begitu mengusik rinduku

Tak tahu kah kau sepulang ku terbang mencarimu

Selalu ingin menghujani, tak peduli musim sudah berganti

Aku awan yang jadi sakit jika tak sempat hujan

Petir itu karena tenggorokku radang dan tak nyaring

Gatal tak berliur perih tertancap suara sendiri

Sekali waktu, mari memancing di tepi telaga rindu

Tapi aku engan melihat berudu baru

Maka gerimis itu saja untukmu

2008

GUSMEL RIYADH

2 Nov 2008

Nada Persenyawaan


Seperti apa lagi sayang, harus kuterjemahkan malam ini untukmu

Jika sabtu putih kita telah luntur terjerembab dalam kiamat abu-abu
Atau kau inginkan nyanyian persenyawaan sebagai pengantar dan kau bisa berlenggang?
Tidakkah kau ingat berapa lembar tengah malam yang kita alaskan
berapa kicau burung hantu menangis didera cemburu di lekat waktu
Atau berapa kantung mata yang lebam setelah kutahu mereka memataiku

Ah, kau masih tak percaya, atau harus ku bilang padamu
Rona pipimu mengalirkan mata ini
Membuat buah jantung berdentum berlipat kali
Baru kau berlari meramaikan malamku
Dengan nyanyian nafasmu yang kukulum
Bersama rindu yang enggan melajang

2008

GUSMEL RIYADH

Silakan Kalau Tak Tenang


Aku hanya punya lidah yang terjepit jendela saat melompat karena bapakmu pulang jemput ibumu arisan tak bilang-bilang
Aku hanya punya bulan setengah matang dan lupa tak kukasih garam karna ibuku tak dapat arisan
Tapi maukah kau bikinkan aku mobil mainan tanpa gigi dan roda depan
Biar tak ada angka undian arisan
Biar tak perlu kocokan
Biar tak ramai kampung seberang

2008

Maafkan bapakmu nak













-Dion & Deyra

Maafkan bapakmu nak,
Jika kalian tak sempat lahir dan minum susu tengah malam
Ibumu sibuk berdandan dan kutinggal diam-diam
Wanginya mengikuti menertawakan linglung arah kaki
Meski telah kupersilakan ia tidur di purnama lain

Maafkan bapakmu nak,
Jika tak jadi menghiasi taman kami dengan tangis manja kalian
Ibumu tak lagi menyanyi di dapur sebab kutukar perabot dengan cabe dan bawang
Ia tak sadar senjanya hilang tinggal nyanyian kerang dari pasir negeri seberang

Maafkan bapakmu nak,
Jika mimpi kalian tinggal igauan dan suara kecil tarian bintang
Ibumu jadi bintang mewarnai ungu jendela kebunku
Dan aku tertatih melompat ke jurang penghabisan

Jangan salahkan ibumu nak,
ia berharap kalian tetap merembes dari rahim setelah ia biarkan malamnya pecah oleh kecemasanku yang gugup dan lelap

2008

GUSMEL RIYADH

31 Okt 2008

PENGUMUMAN NOMINATOR LOMBA CERPEN VISI CINTA LINGKUNGAN DALAM RANGKA LAUNCHING PERPUSTAKAAN HAMSAD RANGKUTI DI “KAMPUNGKU” IBUKOTA REPUBLIKECARTOON

Setelah melalui proses penilaian oleh Dewan Juri secara cermat, obyektif dan bertanggungjawab, maka Dewan Juri menetapkan 20 (dua puluh) peserta sebagai pemenang/nominator sebagai berikut (sesuai urutan abjad):

Kategori A (Pelajar/Mahasiswa):

1. Andi Dwi Handoko (Bukit Sunyi) – UNS

2. Ariesta Finda F. (Malaikat Pencabut Nyawa Itu Bernama Oli) – SMK N 1 Kra

3. Didik Wahyu K (Surga Sampah) – ISI Surakarta

4. Dwi Retno S. (Hijau Daun) – UNS

5. Gusmel Riyadh (Nok Nuning) – UNS

6. Kurnia San (Pembalak) – UNS

7. Nuryani (Kampung Surga) – SMP Negeri 2 Jatiyoso

8. Nur ‘Ayniy Dewi S (Mbah Marso) – MAN Karanganyar

9. Riri Lunatic (Suatu Siang di Halte Bus) – SMA MTA Surakarta

10. Sri Handayani (Senandung di Kampung) – SMP N 2 Jatiyoso

Kategori B (Umum):

1. Ary Wibowo (Kembang Setaman di Atas Jembatan)

2. Astri (Bu Siti Versus Tanah Kavling)

3. Hastuti (Tak Lagi Sama)

4. Indah Darmastuti (Hujan Pertama)

5. Joko Sumantri (Nuklir dan Cinta)

6. K. Lestari (Satu Beringin di Tepi Sungai)

7. Noval Darma (Surga Yang Hilang)

8. Puitri Hati (Randu Alas)

9. Sekar Pinilih (Cemara)

10. Yudi Agusta (Kardun Si Tukang Sampah)

Dua puluh nominator di atas berhak untuk mengikuti “Workshop Bersama Sang Legenda” yang menghadirkan cerpenis penerima Sea Write HAMSAD RANGKUTI di Griyakula Tawangmangu secara gratis (kecuali uang transport PP ke Griyakula), yang diselenggarakan pada hari Senin tanggal 10 November 2008 (waktu/jam menyusul) sekaligus untuk menerima penghargaan.

Selamat bagi para pemenang dan terimakasih kepada semua yang turut berpartisipasi. Bagi para pemenang tolong untuk konfirmasi bahwa Anda telah menerima pemberitahuan ini dan siap untuk datang di Griyakula Tawangmangu, dengan cara sms ke Pak Jo (081 567 620 865).

Terimakasih.

30 Okt 2008

aku tak jadi lapar

apa yang harus kulakukan?

jika aku hanya bisa pandangi deret awan yang monoton
aku ingin semerdu burung berkicau dan senyaring celah angin yang sempit,
tapi ku membiarkan sayapmu jatuh dan melukai tanah.
masih bisa kah dirimu memberiku ruang demi lembaran waktu
yang kutinggalkan untukmu.
biar tak usah kuberlari
mengejar jam dinding kelaparan waktu ingin bercinta denganku,
tapi aku telah memakannya sebab lapar.
kau tak ingin berkisah untukku tentang sayap-sayapmu dulu.
yang terbentang selebar tangisku.
dan aku tak jadi lapar.


2008

gusmel riyadh

Kini Pertarungan Sunyi

Sudah terlanjur berlumut matahari terik di atas hidung dan matamu yang berlensa minus enam dan sekian.

Bekeringat deras aku dan ingin berlindung beratap hidungmu.

Apa kau tega biarkan matahari senja menukik merapatkan pori membuat cairan lemak turut membakar denyut nadiku.

Ludah getir menunggu kau gulai dengan nafasmu. Dan dinding gerigi ingin kau yang warnai. Aromamu melekat berakhir di mesin cuci setelah senyawa sunyi terulang kembali. Tercatat sebuah pertarungan sunyi bagai sepasang kelopak yang mengeliat ditolak angin Januari.

2008

gusmel riyadh

LELAKI HUJAN DAN GERIMIS III

lebih tepatnya,
hujan telah menjelmakan langkah-langkah atas apa yang disebut sunyi

ia diam-diam menyanyi dalam sajak
dalam tuduhan
dan dalam sunyi

aku kira sunyi itu masih milik hujan!



gusmel riyadh

LELAKI HUJAN DAN GERIMIS II

aku baru sadar ternyata ini malam
kukira hanya hujan
dan senyummu disela rintiknya
yang mengalir membentuk sungai rindu di mimpiku

aku ingin jadi hujan
biar ada senyummu di rintikku

29 Okt 2008

KISANAK TELAH LAHIR

28 Oktober 2008, bertepatan dengan hari SUMPAH PEMUDA Kisanak memplokamirkan diri lahir. Kisanak adalah komunitas yang intens dalam bidang musikalisasi puisi. Semula tidak semua anggota Kisanak menyukai puisi. Namun, setelah mendengar lagu-lagu puisi akhirnya meraka terhanyut dalam keindahan itu.
Awalnya hanyalah memenuhi undangan Divisi Sastra Taman Budaya Jawa Tengah untuk mengisi acara dalam acara Silahturahmi Puitika yang dihadiri oleh penyair dari 20 kota di Indonesia, lantas kemudian mereka berniat serius untuk menggarap puisi menjadi bahasa panggung sebagai sebuah musikalisasi.
Foto di atas diambil sebelum pentas perdana mereka. Dari kiri: Seta (Melodi), Alvian (Gitar Ritm/Vokal), Seto (Bass), Gusmel (Deklamator/Perkusi), Iyunk (Jimbe), Iva (Vokal), Themy (Vokal).
Bagi Kisanak, pikiran adalah puisi, pelaksananya: seni. Maka mereka ingin mengatakan berbagai keindahan, keluhuran, dan kebaikan dengan PUISI.

KAMIAKANLAHIR

pada mulanya kami hanya sejarah. kemudian mejelma sejarah. dan akhirnya kami telah lahir sebagai sejarah..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More