26 Mei 2009

aku baca sajak itu sembari mengunyah matamu

(kronologi singkat tentang kita yang tak bertegur sapa)

selamat datang, silakan duduk di bangku kedua belakangku
agak satu meter ke kanan, duduklah pelanpelan

kau tak akan pernah mengerti bagaimana mata kita berangkulan
salahkan kau, kenapa tak berkaca mata malam itu, maka matamu berkeliaran
dan diamdiam mataku memperkosa matamu

sebulan kemudian, tak perlu sembilan
matamu akan melahirkan banyak mata
yang jadi camilan ketika kubaca sajaksajak ini

25 Mei 2009
Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah

Catatan:
Mata kita adalah keluarga besar yang memiliki tradisi menonton pertunjukan. Ada mataku sebagai bapaknya, matamu ibunya, dan dua pasang mata anak kita. Sebelum mereka lahir, kita sempat memberi nama bersama-sama. Tapi aku khawatir yang lahir hanya mata-matanya saja. Maka, aku akan meminangmu dan kita ciptakan tubuh-tubuh mereka.

nasi goreng yang lapar itu bernama puisi

-iyung

iyung, jangan jadi penyair!
agar nasinasimu tak tumpah dalam piringku
atau perempuanmu menari di atas penggorengan

iyung, jangan jadi lapar!
agar sajaksajakku tetap teraduk dalam mimpi asingmu
atau perempuanku menyanyikan pengorengan ketika tenda warung itu terbongkar

iyung, mari kita rebah!
setelah malam yang basah dan sajaksajak yang gosong

25 Mei 2009

Catatan:
Untuk Iyung yang ingin jadi guru. Ketika kubilang penyair itu guru sejuta umat, ia lebih memilih nasi goreng yang gelap. Ia berencana kembali ke warung itu lain kali dan mendengarkan sajak-sajak gosong atau beberapa malam wangi yang menggodanya. Ah, ia masih sangat muda. Pikirkan saja tentang sepak bola biar bapakmu tetap mengakui kau adalah anaknya!

19 Mei 2009

NASIBKU DIBAYAR LUNAS RCTI

(ketika kemiskinan menjadi ladang penghidupan bagi pemilik modal)


Lelaki itu kini punya kebiasaan baru. Duduk di depan rumah dan berharap sesuatu yang belum tentu bisa diharapkan. Jika kemarin-kemarin dia selalu bersembunyi saat penagih hutang itu datang, kini dia justru menunggu-nunggu kedatangannya. Berduitkah dia?

Karjo Pakso nama lelaki itu. Tukang bangunan yang tak begitu laris, terbelit hutang tiga setengah juta. Kecelakaan setahun silam awal dari derita itu. Lukanya sudah sembuh, tapi hutang yang jumlahnya seratus kali dari upahnya jadi kuli bangunan tak juga ‘sembuh’. Maka tak heran, setiap kali penagih hutang itu datang, akan kau dapati Karjo berada di warung Yu Anu, atau di gubuk Lik Anu-di tengah sawah itu-, atau di masjid. Bahkan pernah suatu kali kampung digegerkan oleh teriakan Karjo Pakso dari lubang calon sptictank-nya Haji Anu lantaran tak bisa naik, sebab tubuh tambun tapi pendek itu tak pandai memanjat.

Tapi sekarang Karjo Pakso tak perlu melakukan itu. Semenjak episode pertama DIBAYAR LUNAS RCTI yang ia tonton di televisi pos kampling ia jadi yakin, ia pantas masuk acara itu. Maka ditunggulah mereka, lelaki berpakaian serba hitam dan berboncengan motor itu. Ia pindahkan kursi panjang, satu-satunya kursi yang agak bersih di rumah itu ke teras depan. Ditemani teh tawar pahit dan rokok tembakau tingwe, ia menantang nasib.

Istri Karjo jadi gelisah melihat tingkah suaminya itu.

“Pakne, sekarang arisan RT!” Karjo diam saja.

“Pakne, anakmu berkelahi dengan penjual sate!” Karjo tak peduli.

“Pakne, aku hamil lagi” Karjo hanya memandang perut istrinya, lalu merokok lagi.

“Pakne, Haji Anu mau benerin kamar mandinya, kamu bisa ndak?” Karjo tak mau ambil resiko, maka ia menolak.

“Pakne,….Pakne…Pakne” dan seterusnya, tapi Karjo tak pernah meninggalkan kursi itu kecuali untuk buang air. Untuk makan pun istrinya yang menyiapkan.

Acara televisi itu begitu kuat meyakinkan Karjo, bahwa ia akan mendapat keberuntungan. Ia tak boleh melewatkan sedetik pun kesempatan ini. Nasibnya akan dibayar lunas. Mimpinya akan dibayar lunas. Tapi ia tak pernah sadar bahwa harga dirinya juga akan dibayar lunas. Semangat hidupnya akan dibayar lunas. Tangisnya telah menjelma hiburan bagi manusia lain. Kemiskinannya adalah ladang penghidupan pemilik acara itu.

Sesekali Karjo naik ke atas kursi itu. Ia pandang jalan yang membelah pematang. Jalan satu-satunya yang menghubungkan kampungnya dengan jalan besar. Tapi yang ia tunggu juga tak muncul. Ia mulai gelisah. Ia mulai meracau. Ia mulai bertanya pada nasib baik, datangkah ia?

***

“Saya sudah tidak bisa memberi tenggang waktu lagi dan saya juga tak banyak waktu lagi untuk mendengar segala alasan Bapak! Silakan kosongkan rumah ini sekarang juga atau orang kami yang akan membereskan! Dengan cara kami sendiri tentunya.”

“Halah, mas’e itu lo pake basa basi segala. Mbok langsung bilang saja, mase dari acara tipi itu to? Hayo, ngaku ngaku! Kameranya sembunyi dimana sih mas?”

“Bapak Karjo Pakso yang terhormat, saya sedang tidak bercanda!”

“Walah, aktingnya mase keren juga ya? Eh, mas, saya apa juga harus akting to? Mas-nya kok Cuma sendirian? Biasanya berdua kan? Tapi mas-nya kok beda sama yang di tipi itu ya? Lha mbaknya yang cantik, yang pake baju putih itu mana mas? Oh, nanti ya? Tapi sudah nggak sabar. Eh, tunggu bentar ya mas ya? Saya panggil istri saya dulu. Bune, Bune!”

Tapi orang-orang berbadan besar begitu cepat datang. Barang-barang berterbangan keluar rumah diiringi jerit tangis sang istri. Para tetangga tak bisa berbuat apa-apa kecuali berjubal dalam keprihatinan. Sementara itu Karjo Pakso masih yakin bahwa itu semua bagian dari skenario.

“Halah, halah, mbok tenang saja to Bune, ntar juga dikembaliin. Tapi nggak apa-apa ding, kamu nangis terus aja. Semakin memelas lebih baik. Aku tak nyari kameranya dulu.”

Semua orang yang ada di situ akan dilontari pertanyaan yang sama oleh Karjo.

“Ada yang lihat kameranya dimana?”

Begitulah, rumah itu telah kosong. Beberapa orang berbadan besar masih berjaga disekitar rumah itu. Para tetangga pulang dalam lelap. Istri karjo entah kemana membawa lari anak-anaknya.

***

Sekarang, jika diantara kalian bertemu seorang lelaki di jalan, berpakaian kumal, mengetuk-ngetuk jendela mobil kalian dan ketika kaca jendela itu kau buka lalu dia berkata, “Apa kameranya kau sembunyikan di sini?” mungkin ia adalah Karjo Pakso.

19 Mei 2009

gambar dari sini

ARTIKEL KAWAN LAIN YANG BERHUBUNGAN:

- DIBAYAR LUNAS RCTI.. Memprihatinkan

- Dibayar Lunas Aneh

15 Mei 2009

SOMPYO! A..B...C...D...E...F......

SOMPYO! A..B...C...D...E...F......

Ya, tadi pagi-pagi sekali aku lihat televisi. tak ada acara yang menarik. berita2 masih sputar Antasari.

Infotainment? tak pernah ada yang menarik dari acara ini.

Iseng-iseng, kutonton saja iklan-iklan. Ya ketika acara stasiun televisi 1 mulai, aku ganti stasiun yang lain yang memutar iklan, begitu seterusnya. cukup menarik ternyata iklan2 itu. Sampai saat ini Secara Subyektif, iklan yang paling saya sukai adalah iklan coklat Tim-Tam yang meniru gaya iklan pembersih muka dengan semboyannya: "Mencerahkan muka anda hanya dengan sekai gigitan".

Bosan.
Kubuka jendela kamar yang telah sesak oleh aroma obat. Anak2 kecil bermain di koridor. SOMPYO....A..B...C...D...E...F...G..H!
:Harimau!" anak yang paling besar cepat menyahut.
anak yang lain berpikir lama dan tak ada jawaban. Mereka mendapat hukuman. Ah, lucu sekali mereka. Hukumannya mengajak salaman suster-suster itu.

Barangkali nama hewan berawalan huruf 'H' sangat sedikit bagi mereka. Atau semakin sedikit saja hewan2 yang ada di bumi ini. Entahlah.

Mereka, anak2 kecil yang barangkali orang tuanya tertancap infus itu, kembali membentuk lingkaran dan bermain lagi. SOMPYO....A..B...C...D...E...F...G..H..I..J!

"Jeruk!" oh rupanya kini nama buah2an.
hanya satu buah yang terjawab. Lagi2 yang lain terhukum.

Iklan-iklan ditelevisi kembali menggodaku. Tapi tak lama, sebab anak2 kecil itu masih kuat menarik perhatianku.

"Saiki iklan wae yo? sing gampang." (sekarang iklan aja ya? yang gampang) ujar salah satunya. yang sedari tadi kena hukuman.
SOMPYO....A..B...C...D...E...F...G..H....................tak sempat aku mengikuti sampai akhir ejaan itu. sebab tiba2 pikiranku terbagi 2. Iklan dan anak2 itu.

Lalu kudapati mereka dengan mudah menyebutkan iklan2. Tawa mereka, cubitan, colekan, dan seterusnya dan seterusnya...indah sekali.

Tapi diam2 aku menangis dalam hati.Kasihan anak2 itu. Pemilik modal, Kapitalisme, telah mencuci otak mereka..

Iklan > flora+fauna, moral=0

Sementara rumus itu yang kudapat hari ini. Semoga aku salah.

KETERANGAN:
SOMPYO: adalah semacam permainan. pertama ditentukan kategori, misal: nama hewan. lalu mereka akan menjatuhkan jari2 mereka bersamaan dengan jumlah sesuka hati sambil berucap SOMPYO!
satu dari mereka mengitungnya dengan abjad. jari terakhir adalah abjad depan nama hewan tadi. Siapa yang paling cepat mendapatkan jawaban dia yang menang. yang terlambat atau tak bisa sama sekali akan kena hukuman.

Kelompok musik nakal Rendy Jerk menggarap Sompyo menjadi musik yang menarik dalam bahasa Jawa silakan dengarkan di sini: http://www38.indowebster.com/832fd040a8a085c2dc703a236773e043.mp3

gambar dari sini

8 Mei 2009

FACEBOOK FREEZER: MEMBEKUKAN FACEBOOK TANPA TAHU PASSWORDNYA

Mungkin ini bukan hal baru dan mungkin juga diantara anda sudah menggunakan software ini. Bahkan tidak menutup kemunkinan anda adalah pembuat software ini.
Saya menulis artikel ini hanya untuk melengkapi artikel yang sudah ada dan sekedar berbagi informasi sesama penggemar facebook. Silakan search di google, anda akan mendapatkan ribuan artikel sejenis. Tapi saya rasa artikel-artikel tersebut belum ada cara penanganan yang sip!.

SOFTWARE DAN CARA PENGGUNAANNYA
Sofware ini bernama GZ's FACEBOOK FREZEER V1.0
cara kerjanya adalah memblokir akun anda seolah-olah anda telah melalukan login yang tidak sah secara berulang kali.
ini gambar sofwarenya:

CARANYA:

1. Masukkan email target anda
2. Tekan tombol Freeze
3. Tunggu hingga poses selesai


4. Untuk membatalkan cukup tekan tombol Stop Freezing


Sangat mudah bukan?
Ketika si target ingin membuka FB nya, padahal email dan passwordnya sudah benar, tetapi akan muncul tampilan sebagai berikut.



kalau tahu cara benerinnya sih gak masalah, kalau kebetulan ilmu keFACEBOOKan-nya si target itu pas-asan kan jadi panik juga. kasihan kan?
beruntunglah anda yang sudah membaca artikel ini sebab kita akan melangkah ke bab berikutnya.


CARA MEMEPRBAIKI AKUN YANG DIBLOKIR
Jika Akun anda yang jadi korban, tidak perlu panik. Sebab, Sofware ini tidak mencuri password anda dan akun anda masih aman.

Berikut cara memperbaiki akun anda yang diblokir.
1. Pada gambar yang di atas klik pada teks yang berwarna merah: "RESET KATA SANDI ANDA DI SINI"
2. Kemudian pada jendela berikutnya anda akan menemui seperti gambar di bawah ini.

3. Masukkan email anda kemudian klik " ATUR ULANG KATA SANDI"
4. Jika berhasil, maka anda akan diberitahu kalau sandi yang baru sudah dikirim ke alamat email anda.

5. Sekarang masuklah ke akun email anda. sebagai contoh adalah email saya di yahoo.
6. Anda akan menerima email yang bunyinya seperti screenshoot berikut.




(sory, banyak coretan, maklumlah, saya kan orangnya pemalu. jadi malu kalau emai2 saya ketahuan. heheheheheh)

7. Nah, silakan ikuti petunjuk tersebut: klik pada teks link yang saya lingkari merah tersebut.
8. maka akun facebook anda akan kembali sperti semula.


CARA PENCEGAHAN
1. Jangan mengumbar alamat email FACEBOOK pada siapapun, sembunyikan email anda pada halaman informasi kontak facebook anda. begini caranya:

- Masuk ke tab info
- Sunting Informasi kontak




-klik tanda GEMBOK di sebelah kanan email anda. Kemudian atur pada pilihan “TAK SEORANG PUN”
Jadi kecuali anda sendiri, tidak seorang pun yang dapat melihat informasi email anda.
- simpan pengaturan

2. Daftarkan lebih dari satu email pada akun Facebook anda. Sehingga ketika salah satu email anda di FREEZE, anda masih memiliki cadangan email untuk masuk akun anda.

3. Jangan sampai lupa password untuk masuk akun email anda. Karena jika anda tidak bisa masuk akun email anda maka anda akan mengalami kesulitan memeperbaiki akun FACEBOOK anda.

DOWNLOAD GZ's FACEBOOK FREZEER V1.0
Jika anda ingin mengetahui seperti apa software tersebut, silakan dowload di sini:
DOWNLOAD

Penulis tidak bertanggung jawab atas penyalahgunaan sofware tersebut. Niat saya hanya membagi informasi dengan tujuan yang baik. Maka gunakan software ini dengan bijaksana.
Terimakasih.

GUSMEL RIYADH
(http//:kaoemdaroerat.blogspot.com/)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More