4 Feb 2011

Apakah Jas Hujan Semahal Blackberry?

“Sory, Bro. Gue telat, tadi hujan.”
“Sory, Bro. Gue gak jadi dateng, soalnya hujan deres.”

Saya pikir alasan demikian tak lagi menjadi keren dan kuat untuk diterima. Kecuali kalau anda hidup di jaman ketika jas hujan, payung (dan segala tetek blenyek pelindung dari hujan lainnya) masih menjadi barang mewah melebihi Blackberry, IPad, dan seterusnya.

Saya masih heran kenapa sampai saat tulisan ini saya posting, masih saja ada alasan ketidakhadiran yang mengambinghitamkan hujan. Alasan ini akan cukup masuk akal ketika anda berkendaraan selain mobil tertutup dan pada saat itu membawa segala barang yang rapuh oleh hujan. Semisal barang elektronik.

“Tapi Gue kan bawa hape, Bro? dan sekarang Hape udah jadi bagian dari tubuh alias kebutuhan pokok!”

Nah, jadi Sampeyan kuat beli hape kan? Lalu apa kabar dengan JAS HUJAN? Dan bukankah Jas Hujan juga telah menjadi kebutuhan pokok? Toh sekarang sudah dipastikan bahwa hujan tidak terjadi sebulan sekali.

Maka kemudian saya mengambil kesimpulan bahwa orang yang masih menjadikan hujan sebagai alasan adalah orang kampungan.

Gambar diambil dari sini

3 komentar:

Wah ketoke Pertamax ki xixixi...

Kalo menurut saya memang harga jas hujan "terasa" lebih mahal dari yang namanya hape Blekberi, jika itu dilihat dari fungsinya untuk melindungi tubuh dari gempuran hujan, karena tubuh itu rentan sakit apalagi jaman sekarang.
Namun kalo konteksnya adalah telat ato membatalkan janjian, harusnya hujan bukanlah halangan...

@lek narto:
"Kalo menurut saya memang harga jas hujan "terasa" lebih mahal dari yang namanya hape Blekberi, jika itu dilihat dari fungsinya untuk melindungi tubuh dari gempuran hujan, karena tubuh itu rentan sakit apalagi jaman sekarang."

//Justru Jas Hujan jadi terasa murah dong, karena untuk melindungi tubuh. Bukankah tubuh itu mahal?

Posting Komentar

TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR DI BLOG INI. APA YANG ANDA PIKIRKAN SOAL TULISAN SAYA TADI?

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More