Debat di Dunia Maya: Orang Baik Itu..... [Gusmel vs Djad]

Perdebatan ini terjadi di dinding/wall Status Facebook milik Rinu Hadi yang bunyinya:



Rinu Hadi  :
"alhamdulillah g ada jeleknya jadi orang baik"



 
Djad Budi Santosa

(DBS): orang baik itu tetep subjektif. baik tidak nya orang itu tergantung siapa yang mengatakan. orang baik menurutmu belum tentu baik menurutku, orang baik menurut tetanggamu belum tentu baik menurut tetanggaku, orang baik menurut bangsamu belum tentu baik bagi bangsa malaysia, orang baik menurut sluruh umat manusia belum tentu baik bagi sebagian makluk slain manusia, orang baik menurut ...... belum tentu baik menurut ...... jadi baik itu subjektif.

Gusmel Riyadh

(GR) : saya pikir orang baik itu objektif dan sudah ada standar moralnya. itu makanya kita di ajari PMP/PPKN

(DBS):  bisa dijelaskan lebih detil ? PMP/PKN/PPKN itu juga subjektivitas orang indonesia, standar moral itupun juga subjektivitas manusia. tak ada sebenarnya objektivitas. semua adalah subjektif seberapapun lebarnya komunitas yang mengatakan. bahkan (maaf) baik menurut Alloh itupun subjektifitas Alloh. Tolong carikan contoh yg pas yang mana objektifitas itu.

(GR) : hemm, saya jadi curiga bahwa subyektivitas yang anda maksud adalah "perspektif tak tahu"...
begini, sebagai contoh: si X menurut saya bukan orang baik karena saya tahu si X adalah PENCOPET. sedangkan menurut anda si X adalah orang baik, karena setahu anda si X pernah ...
SEMBAHYANG. Kemudian anak si X juga menganggap bapaknya itu orang baik karena si X memberi uang saku. SAMPAI DISINI MEMANG TERKESAN SUBYEKTIF, TAPI MARI MELANGKAH LAGI: Ketika saya bertemu dengan anda dan memberi tahu bahwa si X adalah pencopet jadilah anda tahu bahwa si X pencopet. Kemudian entah dari mana asalnya, akhirnya anaknya si X tahu bahwa bapaknya adalah PENCOPET. MAKA DI SINI KETEMU TITIK OBJEKTIFNYA: si X =PENCOPET=BUKAN ORANG BAIK.

Jika anda masih berpendapat bahwa hal ini tetap SUBYEKTIF, yang terjadi sebenarnya adalah SUBYEKTIVITAS RESPON. MISAL: Meskipun tahu bapaknya PENCOPET, anaknya si X agak malu sama teman2nya, tapi tetap menerima uang saku, dan tetap menganggap bapaknya baik. MEskipun tahu si X PENCOPET anda tetap menganggap si X baik, karena anda belum pernah  dicopet olehnya. Tapi bagaimanapun juga PENCOPET itu melanggar hukum dan semua orang  sepakat bahwa orang yang melanggar hukum itu BUKAN ORANG BAIK. mungkin begitu. semoga saya salah. dan anda dapat memebri pencerahan.

(DBS) : si x tukang copet menurut saya tidak baik (subjektivitas saya), sedang menurut anda dia anak baik karena dia pernah sembahyang (subjektivitas anda). dua duanya adalah subjektivitas.

Si x tertangkap karena mencopet, dia melanggar hukum orang indonesia, (subjektivitas orang indonesia). menurut agama saya (islam) si x juga tidak baik karena dia mencopet dan tertangkap (subjektivitas orang islam)

(GR): apakah ada agama yang menganggap PENCOPET itu baik?

(DBS): tidak ada agama yg menganggap pencopet itu baik, (subjektivitas sluruh agama)

(GR): hahahahahahahahahaha, ide menarik untuk mengganti kata OBJEKTIF dengan kata SUBYEKTIVITAS SELURUH-,,, benar2 menarik. Tapi saya rasa KBBI tak mau berkompromi dengan PENEMUAN BARU anda ini.

(DBS): itu juga subjektivitas KBBI bukan ?

(GR): wah, ternyata saya berdebat dengan orang yang konyol. saya harus pergi tampaknya.

(DBS): werwerwerwer, silakan pergi, silakan belajar lagi... pahami lagi yach.... C U .... *menang akuh*

(GR): oh, tidak perlu lama2, saya sudah cukup paham.Secara SUBYEKTIF: anda menang. (subyektivitas anda). Secara OBJEKTIF: anda KONYOL. (subyektivitas seluruh ciptaan Tuhan)....

(DBS): tidak menarik, karena itu subjektivitas anda.

 Anda, yang membaca ini, berkewajiban menilai. Terimakasih. 

 -GR-

Posted in: Sosialita