8 Nov 2009

FILOSOFI ADAT BROBOSAN DALAM UPACARA KEMATIAN DI JAWA TENGAH

SEBERMULA



Inna lillahi wa-inna ilaihi roji’un



Bersama kawan melayat guru besar, Seorang Dokter Hewan, Ayahanda TEGUH PRIBADI PUTRA atau PUPUT (Anggota Teater Gadhang 2004). Tadi siang di Sukoharjo (tepatnya di daerah seberang Pasar Kota Sukoharjo).



Di rombongan kami itu, seorang kawan adalah pendatang dari Jakarta. Terkejut dan merasa asing dengan pambiworo (pembawa acara dalam bahasa Jawa). Aku bilang padanya, " Tak usah khawatir dan merasa bodoh, bahkan orang asli Jawa pun juga belum tentu tahu bahasa itu. Itulah "wabah" menyedihkan yang kami sebut wong jawa ilang jawane (orang Jawa, kehilangan hakekatnya kejawaannya)." Maka, kawan saya itu sedikit lega dan mulai mengikuti perosesi dengan khusuk.



Di ujung Prosesi,


1) peti jenazah dibawa keluar menuju ke halaman rumah dan dijunjung tinggi ke atas setelah upacara doa kematian selesai,
2) anak laki-laki tertua yang tak lain adalah TEGUH PRIBADI PUTRA itu, dua anak perempuan, istri almarhum berjalan berurutan melewati peti mati yang berada di atas mereka (mrobos) searah jarum jam.



Kawan saya yang dari Jakarta itu, ditengah-tengah prosesi kembali bertanya dan saya jawab dengan janji, "nanti aku jelasin!"



ILUSTRASI PROSESI BROBOSAN

(gambar diambil dari sini)


FILOSOFI

Upacara Brobosan ini bertujuan untuk menunjukkan penghormatan dari sanak keluarga kepada orang tua dan leluhur mereka yang telah meninggal dunia. Upacara Brobosan diselenggarakan di halaman rumah orang yang meninggal, sebelum dimakamkan, dan dipimpin oleh anggota keluarga yang paling tua.



Konon sebagai pangejawantah sesanti/pepatah “mikul dhuwur mendhem jero”… menjunjung tinggi, menghormati, mengenang jasa-jasa almarhum semasa hidupnya dan memendam hal-hal yang kurang baik dan tidak perlu diungkit-ungkit.



-sebagai jawaban buat Mala, kawan saya itu

2 komentar:

Inalillahiwainaillaihi rojiuun
Mudah2an arwah beliau di terima di sisi-Nya :(

masih banyak yah ternyata yang melakukan adat, tandanya masih peduli dengan budaya bangsa sendiri :)

Posting Komentar

TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR DI BLOG INI. APA YANG ANDA PIKIRKAN SOAL TULISAN SAYA TADI?

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More